Senin, 10 Juli 2017

Renungan Mengenai Para Bankir – eh Bankster!


ara bankster, sebagaimana para penjajah modern lainnya, tidak membawa-bawa pedang, atau senjata terhunus lainnya, ke mana mereka beranjak. Mereka pun tidak memakai baju baja atau pakaian yang membedakan mereka dengan orang lain yang diperbudaknya. Di berbagai belahan bumi ini, di luar kantornya, mereka menyaru dengan berpakaian seperti guru sekolah dasar atau pedagang kelontong.

Mereka juga tampak seperti pejabat pemerintah dan pengusaha. Mereka kadang tampak sederhana, dan normal, agar kekayaan mereka dan keabnormal mereka tersamar. Mereka mengunjungi lokasi proyek yang dibiayai dengan kredit mereka. Mereka berjalan-jalan di desa-desa miskin dan mereka mengatakan akan mengentaskan para penghuninya dari kubangan kemelaratan. Mereka menyatakan bahwa pihaknya mengutamakan kepentingan orang lain, berbicara dengan wartawan tentang hal-hal berperikemanusiaan yang sedang mereka lakukan.
Mereka juga ikut hadir dalam rapat-rapat pejabat pemerintah dengan lembar kerja dan proyeksi keuangan mereka. Mereka memberikan kuliah di berbagai universitas tentang keajaiban ekonomi makro, kerja mereka dan bank mereka. Mereka dipublikasikan dengan resmi, secara terbuka.
Demikianlah mereka dilukiskan, dan melukiskan diri mereka sendiri, dan demikianlah mereka diterima dalam sistem yang mereka ciptakan untuk kita. Begitulah cara sistem mereka bekerja.
Mereka jarang  mengambil jalan ilegal, karena sistem mereka dibangun berdasarkan ketidakjujuran dan sistem itu sah menurut definisi mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar