Senin, 10 Juli 2017

Ketimpangan Ekonomi Akibat Riba, dan Bukan yang Lain!


Ketimpangan ekonomi akibat riba, dan bukan karena yang lain —- ya riba; apa Anda tidak pernah mendengar istilah ini?
Indonesia adalah negara dengan ketimpangan ekonomi keenam tertuinggi di dunia, atau nomor satu di Asia Tenggara — ini tema liputan khusus “Tempo” edisi 20 Maret 2017..
Satu persen penduduk terkaya di negeri ini menguasai hampir separuh (49 persen) kekayaan nasional. Empat orang terkaya di sini memiliki kekayaan yang lebih daripada kekayaan 40 persen (100 juta) orang termiskin. Dalam sehari, pendapatan dari bunga bank yang diperoleh orang terkaya di Indonesia lebih besar daripada 1.000 kali nilai belanja orang miskin untuk barang barang-barang kebutuhan pokok selama setahun.
Kita hanya akan menjadi “manusia sayur-mayur” bila memahami persoalan tersebut dengan mengandalkan hanya “ilmu” dari pendidikan (modern) — bahkan bila kita punya gelar Ph.D dari perguruan tinggi ternama sekali pun.
Ketahuilah, pendidikan modern telah membombardir kita kesesatan atau kebengkokan yang terus-menerus sehingga kita gagal-paham bahwa ketimpangan tersebut disebabkan oleh riba — ya riba; apa Anda tidak pernah mendengar istilah ini?
http://tanpabank.com/ketimpangan-ekonomi-akibat-riba-dan-bukan-yang-lain/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar