Senin, 10 Juli 2017

Uang Kertas Serupa Narkoba


engan uang kertas rupiah, kita dapat membeli bakpia, nasi goreng, sate, tongseng, teh, batik dan telur asin. Tapi ternyata uang kertas kita itu tidak seperti barang-barang yang kita beli dengannya. Uang kertas, termasuk rupiah – semuanya uang fiat – lebih serupa narkoba! Kedua barang ini haram menurut syariat Islam. Tapi “posisi” uang kertas rupiah lebih baik karena ia legal tender atau ditetapkan sebagai alat pembayaran yang sah di bumi Indonesia. Polisi pun hanya menggerebek pabrik narkoba. Sebalikya, mereka melindungi pabrik uang kertas, dengan kekuatan penuh.
Siapa saja dapat melihat langsung bakpia, nasi goreng, sate, tongseng, teh, batik dan telur asin diproduksi. Tapi tidak setiap orang dapat menyaksikan pembuatan narkorba, juga cetak uang kertas di Indonesia.
Seorang Miss Univers, saat bertandang ke Yogyakarta, menyempatkan diri membuat bakpia.
Kita boleh ngrecoki penjual nasi goreng, sate dan tongseng saat ia memasak pesanan kita.
“Pak, kecapnya yang banyak, ya. Yang pedas, tapi garamnya dikit aja.”
Pabrik teh di Tambi, Banjarnegara, Jawa Tengah, dengan tangan terbuka menerima siapa saja yang berminat melihat proses pembuatan teh produksinya, yang seluruhnya diekspor – meski dari balik kaca.
Turis asing bahkan bisa menjajal membuat batik tulis khas Banjarnegara sebelum membeli yang sudah jadi.
Pembuat telur asin di Brebes juga tidak keberatan bila pembelinya tiba-tiba nylonong ke dapur untuk mengetahui bagaimana telur asin dibuat.
Singkatnya, siapa saja dapat melihat langsung bakpia, nasi goreng, sate, tongseng, teh, batik dan telur asin diproduksi. Bagaimana dengan uang kertas rupiah?
Tolong beri tahu saya, masyarakat umum mana yang pernah diizinkan melihat dengan mata kepala sendiri proses pencetakan uang kertas rupiah dan pembuatan shabu-shabu? Seperti narkoba, pencetakan uang kertas rupiah adalah kegiatan yang rahasia.
Jadi? Maklumlah ketika sebagian orang terkejut karena uang kertas cetakan terbaru Bank Indonesia ternyata mirip uang kertas Tiongkok.
Janganlah pula heran, kita tidak tahu apakah uang-uang kertas cetakan baru itu diprint dengan mesin bagus, atau hanya produk kelas sablonan sehingga bos bank pencetaknya minta agar uang-uang kertas buatannya itu tidak dilipat, tidak pula diremas-remas, atau diurek-urek.
http://tanpabank.com/uang-kertas-serupa-narkoba/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar